LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan
Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Percobaan Lazzaro Spallanzani” disusun oleh:
Nama : Asdianti
Nim/Kelompok : 1215041008/II
Jurusan : Geografi
telah diperiksa oleh Asisten atau Koordinator Asisten,
maka dinyatakan diterima.
Makassar, November 2012
Kordinator
Asisten Asisten
M.Irwan, S.Pd
Abdul Fatta Syam, S.Pd
Mengetahui ,
Dosen
penanggung jawab
Andi
Rahmat Saleh, S. Pd, M. Pd
NIP:
19851010 200812 1 004
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebagai makhluk yang sempurna dengan kelebihan akal pikiran yang
diberikan oleh Tuhan. Manusia yang memiliki sifat ingin tahu serta rasa
penasaran yang tinggi ini memiliki pertanyaan mengenai dirinya sendiri sebagai
makhluk hidup. Oleh sebab itu, muncullah sebuah pertanyaan “Dari manakah asal
usul kehidupan ini?”. Pertanyaan tersebut merupakan perdebatan hebat dari para
ilmuwan atau peneliti yang berkecimpung
dibidang ini dari abad ke abad. Selanjutnya muncullah pemahaman mereka yang
kita kenal dengan teori abiogenesis, teori biogenesis, dan disusul dengan teori
Oparin. Dan untuk membuktikan kebenaran dari teori mereka, maka mereka
melakukan percobaan. Dari hasil percobaan yang mereka lakukan, teori biogenesis
muncul sebagai pemenang. Hal ini karena hasil dari percobaan yang dilakukan
oleh ilmuwan yang bernaung pada biogenesis sangat masuk akal dan dapat
dibuktikan secara ilmiah. Adapun mereka adalah Fransisco Redi, Lazzaro
Spallanzani dan Louis Pasteur.
Lazzaro
Spallansani adalah salah satu ilmuwan yang berhasil membuat percobaan untuk
meruntuhkan teori abiogenesis atau Generatio Spontanea. Adapun percobaan yang
beliau lakukan adalah dengan menganalisis atau belajar dari kekurangan
percobaan yang dilakukan oleh Fransisco Redi yang masih dapat dibantah oleh
para tokoh abiogenesis. Dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Spallanzani,
beliau berinisiatif dengan membuat percobaan dalam tiga buah wadah dengan bahan
air kaldu tetapi dengan perlakuan yang berbeda yaitu, pada tabung I dimasukkan
air kaldu lalu ditutup rapat agar tidak ada udara yang masuk, pada tabung II
dimasukkan air kaldu dengan takaran yang sama namun disterilkan dahulu tetapi
dibiarkan tetap terbuka, dan tabung III diberi air kaldu dengan takaran yang
sama, disterilkan lalu di tutup rapat.
Percobaan
yang dilakukan Spallanzani terbut tentu saja dapat dibuktikan juga oleh orang
lain dengan mengikuti langkah kerja beliau. Sebab, hal ini telah dibuktikan
juga oleh banyak orang dan semakin memperkuat pembuktian Spallanzani. Dari
penjelasan di atas yang menjadi latar belakang kami sebagai manusia berakal dan
berkecimpung di fakultas MIPA untuk membuktikan teori biogenesis, khususnya
percobaan Lazzaro Spallanzani.
B. Tujuan
Praktikum
Percobaan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa
mengikuti jalan pikiran dan langkah – langkah yang pernah dilakukan oleh para
ilmuwan/peneliti dalam memecahkan masalah biologi, khususnya menjawab
pertanyaan “dari manakah asal kehidupan?”.
C. Manfaat
Praktikum
Adapun manfaat yang didapatkan setelah melakukan percobaan ini yaitu:
a. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang
langkah – langkah yang pernah dilakukan oleh para ilmuwan dalam memecahkan
masalah biologi dan kebenaran dari teori dari para ilmuwan.
b. Meningkatkan frekuensi pendukung teori biogenesis
karena setelah melakukan percobaan dan melihat langsung hasil percobaan yang
ada semakin memperkuat kebenaran dari percobaan Lazzaro tersebut.
c. Memberikan
pengalaman kepada mahasiswa tentang cara melakukan percobaan dan langkah –
langkah ilmiah seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan/peneliti di dalam
laboratorium.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pertanyaan “dari manakah asal kehidupan?”, telah
dicoba dijawab dengan berbagai teori dan percobaan. Diantaranya adalh percobaan
Spallanzani yang meraguKan kebenaran teori Abiogenesis/Generatio Spontaneae
dari Aristoteles (Tim Pengajar, 2012).
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup
itu terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya. Paham ini disebut juga Abiogenesis artinya makhluk
hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur timbul
cacing. Faham ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles ( Ahmadi dan Supatmo,
1991).
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak
semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang – orang yang ragu terhadap
kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan
masalah tentang asal usul kehidupan. Orang – orang yang tidak puas terhadap
pandangan abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan
Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729 – 1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822 –
1895). Berdasarkan hasil penelitian dari tokoh – tokoh ini, akhirnya paham
abiogenesis / generatio spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Annilasyiva, 2011).
Teori biogenesis merupakan teori yang mengatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Teori ini didukung oleh
beberapa penelitian yang dilakukan oleh:
1. Fransisco Redi (1626 –
1698)
Francisco Redi adalah
seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang pertama yang membantah
teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen untuk mendapat fakta
yang benar.
Untuk
menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan
percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga
toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagaiberikut:
a. Stoples I : disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.
a. Stoples I : disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.
b. Stoples II
:
diisi
dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka.
c. Stoples III : diisi dengan sekerat daging,
ditutup rapat-rapat.
Ia menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga tabung. Perlakuan tabung ditutup rapat, tabung II ditutup kain kasa dan tabung III tidak ditutup dan dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan hasil eksperimen. Ternyata botol tabunngI tidak ada mikroba, tabung II terdapat sedikit mikroba, dan tabung III terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen ini Francisco Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba yang berupa belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk. Dari hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan teori Biogenesis yaitu bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati, melainkan dari makhluk hidup juga (Kistinnah, 2009).
Ia menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga tabung. Perlakuan tabung ditutup rapat, tabung II ditutup kain kasa dan tabung III tidak ditutup dan dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan hasil eksperimen. Ternyata botol tabunngI tidak ada mikroba, tabung II terdapat sedikit mikroba, dan tabung III terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen ini Francisco Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba yang berupa belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk. Dari hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan teori Biogenesis yaitu bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati, melainkan dari makhluk hidup juga (Kistinnah, 2009).
2. Spallanzani
Spallanzani adalah
seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan kegiatan eksperimen pada tahun
1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani mengadakan pembuktian dengaN
air kaldu yang ditempatkan di dalam tabung.
Hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu
makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan
bahwa kegagalan percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup lama
sampai semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung
dengan rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh (Kistinnah, 2009).
Pada
tabung pertama, spalanzani memanaskan kaldu dengan suhu 15 derajat celcius
selama beberapa menit. Kemudian, tabung tersebut dibiarkan terbuka selama
beberapa saat.
Sementara itu, Pada tabung kedua
spalanzani juga melakukan hal yang sama yaitu memanaskan kaldu dengan suhu dan
waktu sama. hanya saja, pada tabung kedua ini, spalanzanni tidak membiarkan
tabung terbuka, tetapi menutupnya dengan sangat rapat menggunakan gabus yang
tidak dapat ditembus udara. Kemudian tabung tertutup itu dibiarkan beberapa
saat .
Setelah kedua tabung tersebut
dibiarkan beberapa saat. Kaldu di dalam tabung yang tidak ditutup tersebut
berubah menjadi keruh dan aroma nya pun berubah menjadi bau. Hal ini menandakan
bahwa adanya mikroba yang mengubah kaldu tersebut
Sedangkan, kaldu di tabung kedua tetap jernih seperti pada
saat kaldu tersebut di panaskan, baunya pun juga tidak berubah. Tetapi pada
saat tabung kedua ini dibuka tutupnya dan dibiarkan beberapa saat, kaldu nya
berubah menjadi keruh sama seperti pada tabung pertama. Hal itu membuktikan
bahwa mikroba di dalam kaldu tersebut muncul dari udara yang masuk ke tabung.
berdasarkan percobaan nya tersebut,
spalanzani menyimpulkan bahwa mikroba didalam kaldu bukan berasal dari kaldu
tersebut yang merupakan benda mati. Tetapi berasal dari udara yang membawa
mikroba masuk ke dalam tabung. Hal ini sekaligus mematahkan teori abiogenesis
yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati (Heryana, 2012)
3.
Pasteur
Louis Pasteur melakukan
percobaan pada tahun 1864. Tujuan percobaan Pasteur adalah untuk menguji dan
memperbaiki percobaan dari Redi dan Spallanzani. Pasteur membuat labu berleher
angsa, yang agak tertutup namun masih dapat berhubungan dengan udara, Prinsip
tabung ini adalah udara dapat masuk ke dalam tabung, tapi debu akan menempel
pada lengkungan leher tabung.
Percobaan
yang dilakukan oleh Pasteur adalah merebus kaldu hingga mendidih kemudian kaldu
tersebut didiamkannya beberapa saat di dalam tabung leher angsa. Setelah beberapa hari,
bakteri tidak tumbuh pada kaldu tersebut, tetapi beberapa hari kemudian air
kaldu sudah ditumbuhi bakteri.
Dari
teori Pasteur inilah maka teori abiogenesis (Generatio spontanea)
tumbang. Sehingga disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
pula (Kistinnah, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
1. Hari/Tanggal :
Jumat/ 09 November 2012
2. Waktu :
pukul 15.30 – 16.30 WITA
3. Tempat :
Laboratorium Biologi FMIPA UNM lantai III Timur
B. Alat dan
Bahan
1.
Alat
a.
3 buah tabung
reaksi
b.
1 buah rak
tabung reaksi
c.
2 buah sumbat
gabus/karet yang sesuai
d.
1 buah lampu
spiritus
e.
1 buah klem kayu
f.
Label
g.
1 buah gelas air
minum bekas
2.
Bahan
a.
30 ml kaldu cair
b.
1 potong lilin
c.
Korek api
C. Prosedur
Kerja
1.
Mengisi ketiga
tabung reaksi dengan kaldu masing-masing 10 ml
2.
Tabung I,
menyumbatnya dengan tutup gabus/karet dan menetesi lilin cair sela antara mulut
tabung dengan tutup.
3.
Tabung II,
mendidihkan kaldunya di atas api lampu spiritus selama 2 menit, membiarkan
tabung terbuka (tanpa tutup)
4.
Tabung III,
mendidihkan kaldunya di atas api lampu spiritus selama 2 menit, lalu segera
menutup dengan sumbat gabus dan tetesi lilin cair sela antara mulut tabung
dengan tutupnya.
5.
Meletakkan semua
tabung percobaan pada rak tabung reaksi dan menyimpan di atas meja kerja,
mengusahakan terhindar dari gangguan hewan, cahaya matahari langsung dan sumber
panas lainnya.
6.
Melakukan
pengamatan dan mencatatnya setiap hari, selama 5 hari.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Berikut dalah
tabel pengamatan yang dilakukan selama empat hari dengan memperhatikan ada atau
tidaknya perubahan warna, bau, dan endapan pada setiap tabung yang berisi kaldu
cair :
Tabung
Hari ke-
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
A
|
W
|
Bening
Kekuningan
|
Bening
|
Bening
|
Keruh
|
Keruh
|
B
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
E
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
B
|
W
|
Bening
Kekuningan
|
Bening
|
Bening
|
Keruh
|
Keruh
|
B
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
E
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
C
|
W
|
Bening
Kekuningan
|
Bening
|
Bening
|
Keruh
|
Keruh
|
B
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
E
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
Keterangan:
+ : Ada perubahan W :
Warna
- : Tidak ada perubahan B :
Bau
E : Endapan
Objek pengamatan :
Keadaan ketiga tabung
reaksi pada hari pertama,
Tabung I Tabung II Tabung III
Keadaan
ketiga tabung reaksi pada hari terakhir,
Tabung
I Tabung
II Tabung III
Perlakuan
terhadap objek :
Tabung I :
tertutup dan tidak dipanaskan
Tabung II :
terbuka dan dipanaskan
Tabung III :
tertutup dan dipanaskan
B.
Pembahasan
1.
Tabung I
Pada tabung ke I, air kaldu yang telah diukur setinggi 10 ml dimasukkan
ke dalam tabung reaksi kemudian ditutup rapat. Dan ditetesi lilin cair
disekitar mulut tabung.
Pada hari pertama hingga hari ke tiga warna air kaldu masih bening. Hal
ini disebabkan karena mikroba yang berkembang biak walaupun tidak begitu cepat
karena tidak terkontaminasi dengan udara bebas.
Pada pengamatan hari kelima atau terkhir terjadi
perubahan warna air kaldu menjadi kekuningan dan terbentuk endapan. Dan pada
saat penutup dari tabung tersbut dibuka tiba-tiba menimbulkan bau tak sedap
(busuk). Hal ini disebabkan karena mikroba pada air kaldu tersebut terus
berkembang biak. Mengingat perlakuan yang diberikan yaitu air kaldu tidak dipanaskan
sehingga meskipun ditutup dan tidak terkontaminasi dengan udara bebas mikroba
dapat tetap berkembang biak
2.
Tabung II
Pada tabung II diberikan perlakuan dengan cara air
kaldu yang telah dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian disterilkan dengan
cara didihkan dengan api lambu spiritus selama kurang lebih dua menit. Setelah
itu langsung diletakkan di dalam rak tabung.
Walaupun awalnya mikroba dalam air kaldu telah mati
saat pemanasan, tetapi dengan tidak ditutupnya tabung mengakibatkan air kaldu
tersebut terkontaminasi bebas dan mengandung banyak mikroba, sehingg mikroba
tersebut berkembang biak walaupun dalam jumlah yang sedikit, sehingga air kaldu
menjadi kekuningan atau keruh.
3.
Tabung III
Pada tabung ke I, air kaldu yang telah diukur setinggi 10 ml dimasukkan
ke dalam tabung reaksi kemudian ditutup rapat. Dan ditetesi lilin cair
disekitar mulut tabung.
Pada hari pertama hingga hari ke empat warna air kaldu masih bening. Hal
ini disebabkan karena mikroba yang berkembang biak walaupun tidak begitu cepat
karena tidak terkontaminasi dengan udara bebas.
Pada pengamatan hari ke empat, terjadi perubahan warna air kaldu menjadi
kekuningan. Dan pada hari kelima terlihat butiran debu putih pada dasar tabung
yang menandakan terbentuknya sedikit endapan pada air kaldu tersebut. Dan
ketika penutup dari tabung tersebut
dibuka tiba-tiba menimbulkan bau tak sedap (busuk).
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kelompok kami lakukan selama
lima hari berturut – turut. Terdapat beberapa perbedaan hasil pengamatan dengan
hasil yang diperoleh Spallanzani pada percobaannya. Terutama pada tabung ke
tiga, hal tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor alat dan
ketelitian kami dalam melakukan pengamatan ini. Karena hasil yang seharusnya
adalah air kaldu tetap bening, tidak ada endapan dan tidak menghasilkan bau
apapun. Sedangkan pada hasil pengamatan kami terjadi perubahan warna menjadi
kekuningan pada hari ke empat dan pada hari terakhir ketika sumbat dibuka
tercium bau yang tak sedap.
Meskipun percobaan kami ini kurang berhasil dan tidak sesuai dengan yang
seharusnya. Namun, dari hasil itu tetap dapat terbukti bahwa teori biogenesis itu
benar yaitu mikroorganisme berasal dari udara bebas dan dari mikroorganisme
lainnya yang sudah ada.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka
dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya
(teori Biogenesis). Perubahan warna pada air kaldu berasal dari mikroorganisme
yang telah ada sebelumnya dan mikroorganisme yang ada pada udara bebas. Dari
percobaan yang dilakukan maka percobaan Lazzaro Spallanzani terbukti
kebenarannya yaitu dari percobaannya ia memebuktikan bahwa makhluk hidup bukan
berasal dari benda mati melainkan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya.
B.
Saran
1.
Untuk praktikan
Pada praktikum ini, diperlukan ketelitian mata dalam melihat hasil
pengamatan dan kepekaan hidung untuk mencium bau yang timbul pada percobaan dan
kelincahan dalam mengoperasikan alat, selain itu perlu adanya kelincahan untuk
meneliti setiap perubahan terjadi pada percobaan.
2.
Untuk asisten
Sebaiknya asisten mendampingi atau mengarahkan anggota
kelompok yang kurang memahami percobaan yang dipraktikumkan.
3.
Untuk laboran
Sebaiknya alat – alat yang disediakan
diperhatikan kesediaan dan
kelengkapannya, sehingga praktikan dapat makukan percobaan atau eksperimen
sesuai aturan.
DAFTAR
PUSTAKA
Annilasyiva.2012.
Asal Usul Kehidupan.http://www.google.co.id. Diakses pada tanggal 08
November 2012.
Anonim. 2012. Asal
Usu Kehidupan.http://www.forumsains.com/biologi-smu/konsep-hidup-dan-kehidupan/
Edit Terakhir: Mei 17 2009, 09:07:23
oleh milmi Diakses pada tanggal 08 November 2012.
Kistinnah Idun. 2009. Biologi Mahkluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta: Pusat Perbukuan
Nasional.
Tim Penyusun.2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar.
Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Posted by Dadi Heryana on Wednesday,
October 10, 2012
Pada kesempatan kali ini, saya
disini akan sedikit mencoba untuk menjelaskan salah satu teori tentang asal
usul kehidupan yang di kemukakan oleh lazarro spallanzani. Dia adalah seoarang
biologiwan italia yang mendukung teori biogenesis. spalanzanni melakukan
percobaan untuk mematahkan teori abiogenesis, dalam percobaan nya dia
menggunakan 2 buah tabung yang disi dengan kaldu.
Pada tabung pertama, spalanzani memanaskan kaldu dengan suhu
15 derajat celcius selama beberapa menit. Kemudian, tabung tersebut dibiarkan
terbuka selama beberapa saat.
Sementara itu, Pada tabung kedua
spalanzani juga melakukan hal yang sama yaitu memanaskan kaldu dengan suhu dan
waktu sama. hanya saja, pada tabung kedua ini, spalanzanni tidak membiarkan
tabung terbuka, tetapi menutupnya dengan sangat rapat menggunakan gabus yang
tidak dapat ditembus udara. Kemudian tabung tertutup itu dibiarkan beberapa
saat .
Setelah kedua tabung tersebut
dibiarkan beberapa saat. Kaldu di dalam tabung yang tidak ditutup tersebut
berubah menjadi keruh dan aroma nya pun berubah menjadi bau. Hal ini menandakan
bahwa adanya mikroba yang mengubah kaldu tersebut
Sedangkan,
kaldu di tabung kedua tetap jernih seperti pada saat kaldu tersebut di
panaskan, baunya pun juga tidak berubah. Tetapi pada saat tabung kedua ini
dibuka tutupnya dan dibiarkan beberapa saat, kaldu nya berubah menjadi keruh
sama seperti pada tabung pertama. Hal itu membuktikan bahwa mikroba di dalam
kaldu tersebut muncul dari udara yang masuk ke tabung.
berdasarkan percobaan nya tersebut,
spalanzani menyimpulkan bahwa mikroba berasal
dari udara yang membawa mikroba masuk ke dalam tabung.
LAMPIRAN
Pertanyaan
dan Jawaban
1. Apakah
yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut di
atas?
Jawab : penyebabnya adalah karena adanya
mikroorganisme yang kemudian berkembangbiak dalam air kaldu
2. Dari
manakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu
tersebut?
Jawab : berasal dari udara luar, dan
juga berasal dari air kaldu itu sendiri yang tidak disterilkan sehingga mikroorganisme yang ada di dalamnya masih
hidup.
3. Perubahan
kaldu pada percobaan tersebut di atas terjadi pada tabung yang diperlakukan
bagaimana? Mengapa bisa terjadi demikian?
Jawab : perubahan kaldu terjadi pada
tabung I dan tabung II. Karena pada tabung I
masih memiliki mikroorganisme karena
tidak disterilkan dan pada tabung II yang
disterilkan tapi terkontaminasi dengan udara luar.
4. Pada
tabung yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami perubahan?
Mengapa tidak terjadi perubahan warna dan bau?
Jawab : tabung III tidak begitu banyak
mengalami perubahan, disebabkan karena mikroorganisme dalam air kaldu mati pada
saat dipanaskan dan mikroorganisme dari luar tidak dapat masuk karena ditutup
rapat.
5. Mungkinkah
dari bahan kaldu itu secara tiba-tiba akan muncul makhluk hidup baru?
Jawab : tidak mungkin. Karena penyebab
munculnya makhluk hidup itu adalah air kaldu yang mengandung mikroba (tidak
steril dan terkontaminasi) yang tidak tampak karena jumlahnya yang masih
sedikit dan lama kelamaan bertambah banyak setelah mengalami pembiakan.
6. Hasil
percobaan di atas dapatkah digunakan sebagai bukti yang kuat untuk menyangkal
pendapat generatio spontanea?
Jawab : ya,
percobaan di atas dapat menyangkal pendapat abiogenesis
karena dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa kehidupan itu
tidak berasal dari benda mati (terjadi pada tabung III), melainkan berasal
dari makhluk hidup sebelumnya (terlihat pada tabung I dan tabung II).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar