Sabtu, 11 Januari 2014

laporan praktikum lazzarro zpallanzani



LEMBAR PENGESAHAN
          Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Percobaan Lazzaro Spallanzani” disusun oleh:
                Nama                             : Asdianti
            Nim/Kelompok              : 1215041008/II
Jurusan                          : Geografi
telah diperiksa oleh Asisten atau Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.

Makassar,      November  2012
                                                                                       Kordinator Asisten                                                          Asisten       

         M.Irwan, S.Pd                                                     Abdul Fatta Syam, S.Pd

                                                          Mengetahui ,
                 Dosen penanggung jawab



Andi Rahmat Saleh, S. Pd, M. Pd
NIP: 19851010 200812 1 004






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Sebagai makhluk yang sempurna dengan kelebihan akal pikiran yang diberikan oleh Tuhan. Manusia yang memiliki sifat ingin tahu serta rasa penasaran yang tinggi ini memiliki pertanyaan mengenai dirinya sendiri sebagai makhluk hidup. Oleh sebab itu, muncullah sebuah pertanyaan “Dari manakah asal usul kehidupan ini?”. Pertanyaan tersebut merupakan perdebatan hebat dari para ilmuwan atau peneliti  yang berkecimpung dibidang ini dari abad ke abad. Selanjutnya muncullah pemahaman mereka yang kita kenal dengan teori abiogenesis, teori biogenesis, dan disusul dengan teori Oparin. Dan untuk membuktikan kebenaran dari teori mereka, maka mereka melakukan percobaan. Dari hasil percobaan yang mereka lakukan, teori biogenesis muncul sebagai pemenang. Hal ini karena hasil dari percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan yang bernaung pada biogenesis sangat masuk akal dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Adapun mereka adalah Fransisco Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur.
            Lazzaro Spallansani adalah salah satu ilmuwan yang berhasil membuat percobaan untuk meruntuhkan teori abiogenesis atau Generatio Spontanea. Adapun percobaan yang beliau lakukan adalah dengan menganalisis atau belajar dari kekurangan percobaan yang dilakukan oleh Fransisco Redi yang masih dapat dibantah oleh para tokoh abiogenesis. Dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Spallanzani, beliau berinisiatif dengan membuat percobaan dalam tiga buah wadah dengan bahan air kaldu tetapi dengan perlakuan yang berbeda yaitu, pada tabung I dimasukkan air kaldu lalu ditutup rapat agar tidak ada udara yang masuk, pada tabung II dimasukkan air kaldu dengan takaran yang sama namun disterilkan dahulu tetapi dibiarkan tetap terbuka, dan tabung III diberi air kaldu dengan takaran yang sama, disterilkan lalu di tutup rapat.
            Percobaan yang dilakukan Spallanzani terbut tentu saja dapat dibuktikan juga oleh orang lain dengan mengikuti langkah kerja beliau. Sebab, hal ini telah dibuktikan juga oleh banyak orang dan semakin memperkuat pembuktian Spallanzani. Dari penjelasan di atas yang menjadi latar belakang kami sebagai manusia berakal dan berkecimpung di fakultas MIPA untuk membuktikan teori biogenesis, khususnya percobaan Lazzaro Spallanzani.

B.     Tujuan Praktikum
            Percobaan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengikuti jalan pikiran dan langkah – langkah yang pernah dilakukan oleh para ilmuwan/peneliti dalam memecahkan masalah biologi, khususnya menjawab pertanyaan “dari manakah asal kehidupan?”.

C.    Manfaat Praktikum
            Adapun manfaat yang didapatkan setelah melakukan percobaan ini yaitu:
a.       Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang langkah – langkah yang pernah dilakukan oleh para ilmuwan dalam memecahkan masalah biologi dan kebenaran dari teori dari para ilmuwan.
b.      Meningkatkan frekuensi pendukung teori biogenesis karena setelah melakukan percobaan dan melihat langsung hasil percobaan yang ada semakin memperkuat kebenaran dari percobaan Lazzaro tersebut.
c.        Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang cara melakukan percobaan dan langkah – langkah ilmiah seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan/peneliti di dalam laboratorium.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertanyaan “dari manakah asal kehidupan?”, telah dicoba dijawab dengan berbagai teori dan percobaan. Diantaranya adalh percobaan Spallanzani yang meraguKan kebenaran teori Abiogenesis/Generatio Spontaneae dari Aristoteles (Tim Pengajar, 2012).
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya. Paham ini disebut juga Abiogenesis artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur timbul cacing. Faham ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles ( Ahmadi dan Supatmo, 1991).
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang – orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan. Orang – orang yang tidak puas terhadap pandangan abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729 – 1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822 – 1895). Berdasarkan hasil penelitian dari tokoh – tokoh ini, akhirnya paham abiogenesis / generatio spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Annilasyiva, 2011).
Teori biogenesis merupakan teori yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Teori ini didukung oleh beberapa penelitian yang dilakukan oleh:
1.    Fransisco Redi (1626 – 1698)
Francisco Redi adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang pertama yang membantah teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen untuk mendapat fakta yang benar.
Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagaiberikut:
a.    Stoples    I      :    disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.
b.     Stoples   II      :    diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka.
c. Stoples III : diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.
                 Ia menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga tabung. Perlakuan tabung ditutup rapat, tabung II ditutup kain kasa dan tabung III tidak ditutup dan dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan hasil eksperimen. Ternyata botol tabunngI tidak ada mikroba, tabung II terdapat sedikit mikroba, dan tabung III terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen ini Francisco Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba yang berupa belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk. Dari hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan teori Biogenesis yaitu bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati, melainkan dari makhluk hidup juga (Kistinnah, 2009).
2.    Spallanzani
Spallanzani adalah seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan kegiatan eksperimen pada tahun 1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani mengadakan pembuktian dengaN air kaldu yang ditempatkan di dalam tabung. Hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan bahwa kegagalan percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh (Kistinnah, 2009).
Pada tabung pertama, spalanzani memanaskan kaldu dengan suhu 15 derajat celcius selama beberapa menit. Kemudian, tabung tersebut dibiarkan terbuka selama beberapa saat.
            Sementara itu, Pada tabung kedua spalanzani juga melakukan hal yang sama yaitu memanaskan kaldu dengan suhu dan waktu sama. hanya saja, pada tabung kedua ini, spalanzanni tidak membiarkan tabung terbuka, tetapi menutupnya dengan sangat rapat menggunakan gabus yang tidak dapat ditembus udara. Kemudian tabung tertutup itu dibiarkan beberapa saat .
            Setelah kedua tabung tersebut dibiarkan beberapa saat. Kaldu di dalam tabung yang tidak ditutup tersebut berubah menjadi keruh dan aroma nya pun berubah menjadi bau. Hal ini menandakan bahwa adanya mikroba yang mengubah kaldu tersebut
Sedangkan, kaldu di tabung kedua tetap jernih seperti pada saat kaldu tersebut di panaskan, baunya pun juga tidak berubah. Tetapi pada saat tabung kedua ini dibuka tutupnya dan dibiarkan beberapa saat, kaldu nya berubah menjadi keruh sama seperti pada tabung pertama. Hal itu membuktikan bahwa mikroba di dalam kaldu tersebut muncul dari udara yang masuk ke tabung.
            berdasarkan percobaan nya tersebut, spalanzani menyimpulkan bahwa mikroba didalam kaldu bukan berasal dari kaldu tersebut yang merupakan benda mati. Tetapi berasal dari udara yang membawa mikroba masuk ke dalam tabung. Hal ini sekaligus mematahkan teori abiogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati (Heryana, 2012)
3.    Pasteur
Louis Pasteur melakukan percobaan pada tahun 1864. Tujuan percobaan Pasteur adalah untuk menguji dan memperbaiki percobaan dari Redi dan Spallanzani. Pasteur membuat labu berleher angsa, yang agak tertutup namun masih dapat berhubungan dengan udara, Prinsip tabung ini adalah udara dapat masuk ke dalam tabung, tapi debu akan menempel pada lengkungan leher tabung. Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah merebus kaldu hingga mendidih kemudian kaldu tersebut didiamkannya beberapa saat di dalam tabung leher angsa. Setelah beberapa hari, bakteri tidak tumbuh pada kaldu tersebut, tetapi beberapa hari kemudian air kaldu sudah ditumbuhi bakteri. Dari teori Pasteur inilah maka teori abiogenesis (Generatio spontanea) tumbang. Sehingga disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula (Kistinnah, 2009).














BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
1.      Hari/Tanggal      : Jumat/ 09 November 2012
2.      Waktu                : pukul 15.30 – 16.30 WITA
3.      Tempat               : Laboratorium Biologi FMIPA UNM lantai III Timur
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       3 buah tabung reaksi
b.      1 buah rak tabung reaksi
c.       2 buah sumbat gabus/karet yang sesuai
d.      1 buah lampu spiritus
e.       1 buah klem kayu
f.       Label
g.      1 buah gelas air minum bekas
2.      Bahan
a.       30 ml kaldu cair
b.      1 potong lilin
c.       Korek api
C.    Prosedur Kerja
1.      Mengisi ketiga tabung reaksi dengan kaldu masing-masing 10 ml
2.      Tabung I, menyumbatnya dengan tutup gabus/karet dan menetesi lilin cair sela antara mulut tabung dengan tutup.
3.      Tabung II, mendidihkan kaldunya di atas api lampu spiritus selama 2 menit, membiarkan tabung terbuka (tanpa tutup)
4.      Tabung III, mendidihkan kaldunya di atas api lampu spiritus selama 2 menit, lalu segera menutup dengan sumbat gabus dan tetesi lilin cair sela antara mulut tabung dengan tutupnya.
5.      Meletakkan semua tabung percobaan pada rak tabung reaksi dan menyimpan di atas meja kerja, mengusahakan terhindar dari gangguan hewan, cahaya matahari langsung dan sumber panas lainnya.
6.      Melakukan pengamatan dan mencatatnya setiap hari, selama 5 hari.






























BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
       Berikut dalah tabel pengamatan yang dilakukan selama empat hari dengan memperhatikan ada atau tidaknya perubahan warna, bau, dan endapan pada setiap tabung yang berisi kaldu cair :
Tabung
Hari ke-
I
II
III
IV
V
A
W
Bening Kekuningan
Bening
Bening
Keruh
Keruh
B
-
-
-
-
+
E
-
-
-
-
+
B
W
Bening Kekuningan
Bening
Bening
Keruh
Keruh
B
-
-
-
-
+
E
-
-
-
-
+
C
W
Bening Kekuningan
Bening
Bening
Keruh
Keruh
B
-
-
-
-
+
E
-
-
-
-
+
Keterangan:
+          : Ada perubahan                      W        : Warna
-           : Tidak ada perubahan             B         : Bau
                                                            E          : Endapan

Objek pengamatan :
Keadaan ketiga tabung reaksi pada hari pertama,
Tabung I                              Tabung II                             Tabung III
 









Keadaan ketiga tabung reaksi pada hari terakhir,
Tabung I                                   Tabung II                           Tabung III          





                                                                                  

 

                                         
Perlakuan terhadap objek :
      Tabung I          : tertutup dan tidak dipanaskan
      Tabung II        : terbuka dan dipanaskan
      Tabung III       : tertutup dan dipanaskan
B.     Pembahasan
1.      Tabung I
Pada tabung ke I, air kaldu yang telah diukur setinggi 10 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditutup rapat. Dan ditetesi lilin cair disekitar mulut tabung.
Pada hari pertama hingga hari ke tiga warna air kaldu masih bening. Hal ini disebabkan karena mikroba yang berkembang biak walaupun tidak begitu cepat karena tidak terkontaminasi dengan udara bebas.
Pada pengamatan hari kelima atau terkhir terjadi perubahan warna air kaldu menjadi kekuningan dan terbentuk endapan. Dan pada saat penutup dari tabung tersbut dibuka tiba-tiba menimbulkan bau tak sedap (busuk). Hal ini disebabkan karena mikroba pada air kaldu tersebut terus berkembang biak. Mengingat perlakuan yang diberikan yaitu air kaldu tidak dipanaskan sehingga meskipun ditutup dan tidak terkontaminasi dengan udara bebas mikroba dapat tetap berkembang biak
2.      Tabung II
Pada tabung II diberikan perlakuan dengan cara air kaldu yang telah dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian disterilkan dengan cara didihkan dengan api lambu spiritus selama kurang lebih dua menit. Setelah itu langsung diletakkan di dalam rak tabung.
Walaupun awalnya mikroba dalam air kaldu telah mati saat pemanasan, tetapi dengan tidak ditutupnya tabung mengakibatkan air kaldu tersebut terkontaminasi bebas dan mengandung banyak mikroba, sehingg mikroba tersebut berkembang biak walaupun dalam jumlah yang sedikit, sehingga air kaldu menjadi kekuningan atau keruh.



3.      Tabung III
Pada tabung ke I, air kaldu yang telah diukur setinggi 10 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditutup rapat. Dan ditetesi lilin cair disekitar mulut tabung.
Pada hari pertama hingga hari ke empat warna air kaldu masih bening. Hal ini disebabkan karena mikroba yang berkembang biak walaupun tidak begitu cepat karena tidak terkontaminasi dengan udara bebas.
Pada pengamatan hari ke empat, terjadi perubahan warna air kaldu menjadi kekuningan. Dan pada hari kelima terlihat butiran debu putih pada dasar tabung yang menandakan terbentuknya sedikit endapan pada air kaldu tersebut. Dan ketika  penutup dari tabung tersebut dibuka tiba-tiba menimbulkan bau tak sedap (busuk).
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kelompok kami lakukan selama lima hari berturut – turut. Terdapat beberapa perbedaan hasil pengamatan dengan hasil yang diperoleh Spallanzani pada percobaannya. Terutama pada tabung ke tiga, hal tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor alat dan ketelitian kami dalam melakukan pengamatan ini. Karena hasil yang seharusnya adalah air kaldu tetap bening, tidak ada endapan dan tidak menghasilkan bau apapun. Sedangkan pada hasil pengamatan kami terjadi perubahan warna menjadi kekuningan pada hari ke empat dan pada hari terakhir ketika sumbat dibuka tercium bau yang tak sedap.
Meskipun percobaan kami ini kurang berhasil dan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Namun, dari hasil itu tetap dapat terbukti bahwa teori biogenesis itu benar yaitu mikroorganisme berasal dari udara bebas dan dari mikroorganisme lainnya yang sudah ada.



BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya (teori Biogenesis). Perubahan warna pada air kaldu berasal dari mikroorganisme yang telah ada sebelumnya dan mikroorganisme yang ada pada udara bebas. Dari percobaan yang dilakukan maka percobaan Lazzaro Spallanzani terbukti kebenarannya yaitu dari percobaannya ia memebuktikan bahwa makhluk hidup bukan berasal dari benda mati melainkan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
B.     Saran
1.      Untuk praktikan
Pada praktikum ini, diperlukan ketelitian mata dalam melihat hasil pengamatan dan kepekaan hidung untuk mencium bau yang timbul pada percobaan dan kelincahan dalam mengoperasikan alat, selain itu perlu adanya kelincahan untuk meneliti setiap perubahan terjadi pada percobaan.
2.      Untuk asisten
Sebaiknya asisten mendampingi atau mengarahkan anggota kelompok yang kurang memahami percobaan yang dipraktikumkan.
3.      Untuk laboran
Sebaiknya alat – alat yang disediakan diperhatikan  kesediaan dan kelengkapannya, sehingga praktikan dapat makukan percobaan atau eksperimen sesuai aturan.



DAFTAR PUSTAKA
Annilasyiva.2012. Asal Usul Kehidupan.http://www.google.co.id. Diakses pada tanggal 08 November 2012.

Anonim. 2012. Asal Usu Kehidupan.http://www.forumsains.com/biologi-smu/konsep-hidup-dan-kehidupan/ Edit Terakhir: Mei 17 2009, 09:07:23 oleh milmi Diakses pada tanggal 08 November 2012.

Kistinnah Idun. 2009. Biologi Mahkluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional.

Tim Penyusun.2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.










Home » Pengetahuan Umum » Percobaan Lazzaro Spallanzani
Posted by Dadi Heryana on Wednesday, October 10, 2012

            Pada kesempatan kali ini, saya disini akan sedikit mencoba untuk menjelaskan salah satu teori tentang asal usul kehidupan yang di kemukakan oleh lazarro spallanzani. Dia adalah seoarang biologiwan italia yang mendukung teori biogenesis. spalanzanni melakukan percobaan untuk mematahkan teori abiogenesis, dalam percobaan nya dia menggunakan 2 buah tabung yang disi dengan kaldu.
Pada tabung pertama, spalanzani memanaskan kaldu dengan suhu 15 derajat celcius selama beberapa menit. Kemudian, tabung tersebut dibiarkan terbuka selama beberapa saat.
            Sementara itu, Pada tabung kedua spalanzani juga melakukan hal yang sama yaitu memanaskan kaldu dengan suhu dan waktu sama. hanya saja, pada tabung kedua ini, spalanzanni tidak membiarkan tabung terbuka, tetapi menutupnya dengan sangat rapat menggunakan gabus yang tidak dapat ditembus udara. Kemudian tabung tertutup itu dibiarkan beberapa saat .
            Setelah kedua tabung tersebut dibiarkan beberapa saat. Kaldu di dalam tabung yang tidak ditutup tersebut berubah menjadi keruh dan aroma nya pun berubah menjadi bau. Hal ini menandakan bahwa adanya mikroba yang mengubah kaldu tersebut
Sedangkan, kaldu di tabung kedua tetap jernih seperti pada saat kaldu tersebut di panaskan, baunya pun juga tidak berubah. Tetapi pada saat tabung kedua ini dibuka tutupnya dan dibiarkan beberapa saat, kaldu nya berubah menjadi keruh sama seperti pada tabung pertama. Hal itu membuktikan bahwa mikroba di dalam kaldu tersebut muncul dari udara yang masuk ke tabung.
            berdasarkan percobaan nya tersebut, spalanzani menyimpulkan bahwa mikroba berasal dari udara yang membawa mikroba masuk ke dalam tabung.

LAMPIRAN
Pertanyaan dan Jawaban
1.      Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut di atas?
                        Jawab :            penyebabnya adalah karena adanya mikroorganisme yang kemudian berkembangbiak dalam air kaldu
2.      Dari manakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu tersebut?
Jawab : berasal dari udara luar, dan juga berasal dari air kaldu itu sendiri yang tidak disterilkan sehingga mikroorganisme yang ada di dalamnya masih hidup.
3.      Perubahan kaldu pada percobaan tersebut di atas terjadi pada tabung yang diperlakukan bagaimana? Mengapa bisa terjadi demikian?
Jawab : perubahan kaldu terjadi pada tabung I dan tabung II. Karena pada tabung I masih memiliki mikroorganisme karena tidak disterilkan dan pada tabung II yang disterilkan tapi terkontaminasi dengan udara luar.
4.      Pada tabung yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami perubahan? Mengapa tidak terjadi perubahan warna dan bau?
Jawab : tabung III tidak begitu banyak mengalami perubahan, disebabkan karena mikroorganisme dalam air kaldu mati pada saat dipanaskan dan mikroorganisme dari luar tidak dapat masuk karena ditutup rapat.
5.      Mungkinkah dari bahan kaldu itu secara tiba-tiba akan muncul makhluk hidup baru?
Jawab : tidak mungkin. Karena penyebab munculnya makhluk hidup itu adalah air kaldu yang mengandung mikroba (tidak steril dan terkontaminasi) yang tidak tampak karena jumlahnya yang masih sedikit dan lama kelamaan bertambah banyak setelah mengalami pembiakan.
6.      Hasil percobaan di atas dapatkah digunakan sebagai bukti yang kuat untuk menyangkal pendapat generatio spontanea?
Jawab : ya, percobaan di atas dapat menyangkal pendapat abiogenesis karena dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa kehidupan itu tidak berasal dari benda mati (terjadi pada tabung III), melainkan berasal dari makhluk hidup sebelumnya (terlihat pada tabung I dan tabung II).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar